Senin, 11 Oktober 2010

Lapangan Pekerjaan Sarjana Kimia


Selama ini dalam pikiran gw banyak sekali pertanyaan yang timbul saat nanti gw, saya, kamu, anda, kalian, malahan kita semua lulus sebagai sarjana. Khususnya gw sebagai orang kimia dan nantinya akan menjadi seorang sarjana kimia. Pertanyaan paling krusial yang muncul di benak saya( sekarang coba pake kata ganti “saya”) adalah “ sebagai lulusan kimia dimana saya akan bekerja” atau “ apa pekerjaan saya nanti setelah lulus?”. Dosen saya pernah berkata “ siapa yang berani menjamin bahwa kalian sebagai lulusan kimia akan bekerja di bidangnya?”. Saya pun sebagai mahasiswanya hanya bisa berpikir sambil manggut-manggut, “Bener juga perkataan tu dosen” dalam hati. Setelah berpikir cukup keras akhirnya saya mendapat hal menarik yang kelak akan menjadi pekerjaan saya ataupun tempat para sarjana kimia berebut mencari nafkah, hahah


Saya berpikir dalam hidup kita sehari-hari kita tak bisa lepas dari hal yang berbau atau kimia, dari bangun tidur hingga menjelang kita tidur, bahkan saat kita tidur pun tak bisa lepas dari “kimia”. Parahnya saat kita mati pun tidak akan lepas dari kimia. Ga percaya??? Akan saya coba perlihatkan faktanya


Saat bangun tidur biasanya kita minum karena saat tidur tubuh kita melakukan kerja, minuman yang dibutuhkan adalah air putih, namun terkadang saat kita melakukan kerja ekstra kita membutuhkan lebih cairan tubuh. Di saat itulah bermunculan berbagai macam minuman isotonic pengganti cairan tubuh. Dimana lapangan pekerjaan buat seorang sarjana kimia?? Jawabannnya : Kita bisa meneliti cairan isotonic ataupun apalah namanya yang aman dikonsumsi oleh tubuh di pagi hari (yang biasa muncul di iklan isotonic buat pengganti cairan karena tubuh kerja ekstra), kalo gak mau ribet ya bisa kerja di perusahaan yang buat minuman sejenis.


Dah bangun tidur, mandi gosok gigi, shampoan, cuci kaki cuci tangan, hahah kaya lagu jadinya. Dari kalimat tadi mana yang akan menjadi lapangan pekerjaan buat kita???? Buat penelitian tentang pembuatan sabun aroma terapi (jangan lilin doank), buat pasta gigi tak berflouride (fluoride dalam jangka panjang berbahaya bagi tubuh, jangka pendek ya memperkuat gigi), buat shampoo “all in one”. Maksundya??? Ya buat shampoo buat segala macam kondisi kerusakan rambut, pasti laku abis haha, biasanya kan cuma buat rambut rontok doank, kering doank, patah-patah doank, bercabang doank, nah sarjana kimia buat tuh shampoo ajaib, pasti bisa kita. “Kalo gak mau ribet” ya kerja di perusahaannya.


Selese mandi tuh pake baju celana dkk, mana lapangan kerjaannya??? Berpikir membuat baju atau celana anti noda, biar para pembuat deterjen iri,hahah gak laku dah tu yang buat, kalo ga buat sablonan kaos yang bisa bercahaya di ruang gelap (kayaknya udah ada dh). “Kalo gak mau ribet” lagi ya kerja aja di tempat pembuatan deterjen kalo ga di konveksi


Udah pake baju rapih tuh kan perlu makan, nah pertanyaan yang muncul “ ada ga bahan makanan yang ga terbuat dari bahan-bahan kimia??” setahu saya sh gada, dan sepertinya kita calon sarjana kimia sudah tahu bagian mana yang akan dibuat jadi kerjaan,heheh ”kalo gak mau ribet” ya kerja aja di perusahaan makanan, makanan kaleng kek, beku ke, atau juga makanan cepat saji, kan banyak ni dari dulu



Makan udah, berangkat kerja atau sekolah ataupun kegiatan yang kita lakukan setelah itu sampe akhirnya kita tertidur selamanya pun kita ga akan jauh-jauh lepas dari “Kimia”. Sebenarnya belum semua saya jabarkan hasil renungan saya (belum sempet semedi lagi haha) tentang lapangan pekerjaan bagi calon sarjana kimia seperti saya tapi mungkin pembaca sekalian sudah mulai menebak atau menerka apa yang akan dilakukannya kelak setelah lulus.


Sebenarnya orientasi seorang sarjana, mau sarjana apapun bukan untuk “mencari pekerjaan” tetapi “membuka lapangan pekerjaan” mahasiswa semua hapal yang bginian. Semoga kita tidak hanya menjadi sarjana yang “ kalo gak mau ribet” yang da paragraph sebelumnya.


So buat temen-temen calon sarjana kimia jangan khawatir kita ga akan dapat pekerjaan, hal ini juga berlaku buat temen-temen yang tak sengaja ngambil jurusan kimia alias kecemplung, bukan jurusan yang diminati saat SPMB, tuntutan orang tua, atau juga yang dulu mau jadi peneliti tapi sekarang mau jadi “lainnya” kamu malah mendapat 2 keterampilan sekaligus


So, semangat buat para calon sarjana kimia, khususnya buat luqman, hehehe

Maaf kalo dirasa sok tau, Cuma mau membagi saja

Thx

1 komentar:

  1. hahaa, kalimat
    "temen-temen yang tak sengaja ngambil jurusan kimia alias kecemplung, bukan jurusan yang diminati saat SPMB, tuntutan orang tua, atau juga yang dulu mau jadi peneliti tapi sekarang mau jadi lainnya"

    cocok banget buat gw man! wohoo

    oya di kimia gw dapet sistematis kerangka berpikir, setidaknya gw lebih sistematis mikirnya lah dari sebelum gw masuk kimia, wkwkwk

    tapi gw masih kepengen kerja di bidang lingkungan sih, entah bisa apa kagak, atau mau kerja dimana-nya..

    BalasHapus